Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Siap untuk take off?

Gambar
“Hiburlah hatimu karena hati yang lelah akan menjadi keras” –Ali bin Abi Thalib RA- Air yang mengalir-membuncah deras menghantam batu akan terasa lebih menyegarkan daripada air yang tergenang diam. Ikan yang berenang saling berkejaran untuk survive di alam bebas akan terasa lebih nikmat dari pada ikan besar nan gemuk di tambak luas. Kicau burung saling bersautan nan riang berputar di pepohonan terdengar lebih merdu ketika dipadukan dengan kicau burung di sangkar emas. Manusia yang meninggalkan kampung halamannya akan lebih tangguh dan berkapasitas dibanding yang betah berjalan di tempat. Karena menatap, bergerak dan survive di alam bebas –di negeri asing- akan menstimulus bangkitnya semua potensi, mengajarkan jiwa untuk lebih tangguh, berani, semangat ekspansi, dan melembutkan watak kebajikan. Darl, are you ready..? ^_^ Beautiful nite, Agatha Rizky

Cukuplah Cinta Kita Berjumpa di Langit dan Biarkan Allah Menghendaki Apa yg Terjadi di Bumi

Gambar
Kita mungkin tak pernah mengutarakan tapi biarlah doa-doa kita mengetuk dan berbincang di langit sana.. Kita mungkin tak pernah berjumpa tapi biarlah pertemuan kelak atas dasar taat padaNya.. Kita mungkin tak pernah saling menjanjikan tapi biarlah ketetapan Allah yang menentukannya.. Cukuplah bagi kita, saling mengharapkan dalam harapan padaNya.. Saling berbincang lekat dalam lantunan doa kepadaNya.. Keinginan untuk berjumpa dan bersatu di bawah naungan rahmat-Nya, Dalam Pernikahan yang Dia ridha.. Kerana kita terlalu malu untuk mengatakan cinta pada jiwa yang belum bersama .. Kita terlalu malu untuk menyuarakan rindu pada ruh yang belum menyatu.. Kau sejatinya adalah misteri.. Tapi, Dia Yang Maha Kasih memperkenankan setiap hamba-Nya memanjatkan kehendak pada kerahmanan-Nya.. Hakikatnya, apa yang terjadi di hati adalah atas izin-Nya.. Maka tiada jalan lain selain mengembalikan kepada-Nya. Bersabarlah duhai diri.. Bersabar dalam mentaati-Nya.. Bersabar dalam menj

Kita Butuh Kontemplasi Untuk Kembali Mengenal Diri dan Menikmati Hidup

Gambar
Beberapa hari ini, langit terasa kelabu.. Biru sembilu.. 41 Hari menjelang Ramadhan, 'Hilal' belum tampak. Bukan.. Bukan itu..Tapi rasanya kekosongan kehilangan sesuatu yang menghidupkan. Nikmat iman.. Kemarin, kita kehilangan seorang yang mencerahkan melalui guyonan cerdasnya, om Pepeng (Allahu yarham). Hari ini, kita kembali kehilangan sosok yang dunia kehilangan tetapi langit merindukan perjumpaannya.. Ust. Muzzammil (Allahu yarham), guru tahsin-tahfizh yang telah mencetak ribuan ahlul Quran.. #tears Saya sampe kehilangan makna diri. Kepergian om Pepeng kemarin menyentak jiwa saya. Saya tidak mengenalnya, belum pernah bertatap muka tapi seperti ada sesuatu yang mendalam saat membaca ungkapan ust.Anis Matta tentangnya.. Masyaa Allah.. Mutiara yang tersimpan. Orang-orang shalil begitulah tabiatnya. Tanpa gembor ke permukaan, berada di dekat dan melihat perilakunya sudah menyentuh qalbu.. Ada hikmah, ada pelajaran, ada kemilau iman disana.. Saya terpatung, membisu.. Be

Ketika Cinta, Komitmen dan Ekspansi Bertemu

Gambar
Bila kita berkomitmen terhadap sesuatu secara serta merta kita akan memberikan TOTALITAS. Pada keluarga, bisnis, organisasi, dst. Ada cinta disitu, energi besar yang terpatri dan mengejawantah dalam tindakan ril. Maka sepakatlah dengan syair Imam Syafi'i : Bila ada Cinta disisimu Maka segala kan jadi enteng Apa yang di atas tanah Hanyalah tanah jua Kita tlah mengikatkan diri di jalan dakwah ini maka jadilah seperti syair KH.Rahmat Abdullah : Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai Totalitas akan melahirkan ghirah Ekspansi, menyebarkan dakwah ke setiap lini kehidupan. Tak ada lagi sekat antara Agama ibadah dan keduniawian karena Agama pun menaungi duniawi. Tak ada lagi agamis konvensional dan modernitas Islam karena Islam selaras dengan perkembangan za

Mengelolah Ketidaksempurnaan

Gambar
Apa lagi yang tersisa dari ketampanan setelah ia dibagi habis oleh Nabi Yusuf dan Muhammad saw. Apalagi yang tersisa dari kecantikan setelah ia terbagi habis oleh Sarah, istri Nabi Ibrahim, dan Khadijah, istri Nabi Muhammad saw? Apalagi yang tersisa dari pesona kebajikan hati setelah ia direbut Utsman bin Affan? Apalagi yang tersisa dari kehalusan budi setelah ia direbut habis oieh Aisyah? Kita hanya berbagi pada sedikit yang tersisa dari pesona jiwa raga yang telah direguk habis oleh para nabi dan orang shalih terdahulu. Karena itu persoalan cinta kita selalu permanen begitu: jarang sekali pesona jiwa raga menyatu secara utuh dan sempura dalam diri kita. Pilihan-pilihan kita, dengan begitu, selalu sulit. Ada lelaki ganteng atau perempuan cantik yang kurang berbudi. Sebaliknya, ada lelaki saleh yang tidak menawan atau perempuan salehah yang tidak cantik. Pesona kita selalu tunggal. Padahal cinta membutuhkan dua kaki untuk bisa berdiri dan berjalan dalam waktu yang lama. Maka

Faghfirli Yaa Rabb

Gambar
Kita mungkin bisa menyembunyikan bisikan dari telinga manusia, tapi apa bisa terhindar dari pendengaran-Nya..? Kita mungkin bisa berpura manis mengutarakan kata, tapi apa bisa menutupi keaslian makna pada-Nya..? Kita mungkin bisa tampil penuh pesona menderupkan langkah, tapi apa bisa mengaburkan pandangan-Nya..? Apa-apa yang terlintas di hati, adakah yang lebih tahu daripada-Nya..? Apa-apa yang tersembunyi, bisakah berpaling dari-Nya..? Apa-apa yang terjadi hatta desiran hati-selirik pandang-gugurnya daun, akan lepas dari perhitungan-Nya..? Allahu Rabbi... Bila bukan karena Rahmat & KemurahanMu, tentu kami tlah binasa... Tak ada satupun yang terlewat dari pandangan-Mu.. Tak ada satupun yang terlepas dari pengetahuan-Mu.. Semua terjadi dalam genggaman kehendak-Mu.. Allahu Rabbi.. Jika bukan karena Ampunan & Kelapangan-Mu, akankah kami selamat barang sekejap cahaya..? Faghfirli yaa Rabb... Laa ilaha illa Anta.. Subhanaka inni kuntum minna zhalimiin....

Allah Memberikan Sesuatu Sesuai dengan Jiwa Kita (Kecocokan)

Gambar
Ba’da tahmid wa shalawat.. Maha Sempurna Allah dengan segala ciptaan dan rencanaNya.. Tidak bercelah dan tiada menzhalimi siapapun. Tertegun takjub akan keMahaanNya. Note ini terinspirasi dari kejadian pagi tadi. Yess, it’s fresh from kitchen ^_^ Dalam memeriahkan PKS Sweet 17, DPD OKU (tempat saya tinggal) mengadakan berbagai lomba mulai dari hias nasi goreng untuk Abi-Anak, Keserasian untuk Couple, Masukin belut dalam botol untuk anak-anak, dan Bakiak untuk akhwat (female). Saya sih maunya ikut lomba keserasian tapi si doi belum bisa hadir ya daripada keburu didiskualifikasi karena abis waktu sama panitia mending ikutan yang paling bisa dah.. Jadilah ikutan lomba bakiak. Lol.. Satu regu terdiri dari tiga orang. Saya, Bunga dan Flower. Sedari awal kita udah semangat membara masuk final dan be winner. Alhamdulillah kecapai.. Prosesnya cuma dua putaran, pas babak akhir nih yang seru. Setelah do’a dan yel yel kami masuk final dengan tampilan memukau (tolong ember.. wkwk),

Business is Joy

Gambar
Atas permintaan teman-teman mengenai Bisnis y sebagai latar belakang Note singkat ini.. Anggap aja mah pra-ngisi kuliah umum mengenai Bisnis & Self Development kelak.. Lol Sekedar berbagi ya sedikit banyak apa yg Kiky rasakan dalam menggeluti dunia bisnis.. Seumur jagung, jiaah.. ahaha.. Karena kalo diminta ngajarin sih Aku mah apa atuh.. Tetapi semoga ajah curhatan ala kadarnya ini ada manfaatnya bagi sahabat semua.. ^_^ Bismillahirrahmanirrahiim..  Business is Joy.  Bisnis adalah kesenangan / kenikmatan. Dunia yang tidak pasti namun disitu justru sensasi ajibnya.. Modal ceban dapat cepek, bisa banget di dunia bisnis bahkan berlipat. Nikmat kan..? Hal yang ga bisa kita dapatkan dalam dunia kerja karena prinsipnya Berdagang untuk dapat Untung sedang Kerja untuk dapat Gaji. Right..? XD Punteun.. Bukan mau ngajakin tawuran tapi sebagai ilustrasi mini perbedaan mendasar dalam dunia kerja dan bisnis. Kalo tentang keluar tenaga mah keluar semua.. Di dunia bisnis

Konsekuensi Cinta

Gambar
Konsekuensi Cinta adalah Ketaatan. Bisa saja mentaati tanpa kecintaan tapi tidak ada mencintai tanpa ketaatan. Maka logisnya bila cinta maka ia menuntut ketaatan atas apa yg dicintai. Lalu Pengorbanan. Cinta menuntut Pengorbanan. Pengorbanan satu, dua dan seterusnya hingga selaras dg keinginan Cinta. Kecintaan akan hampa tak bernilai tanpa pengorbanan keeksistansian cinta itu sendiri. Inilah kemestian dari keputusan utk mencintai. Bila Cinta itu diletakan pada Keluhuran Seindahnya Cinta, maka tak pelak Cinta kpd Sang Maha Cinta. Sesuci-sucinya Cinta, sebaik-baiknya Cinta. Cinta kpd Sang Pemilik Cinta.. Maka ada Ketaatan dan Pengorbanan dalam Pembuktiannya. Taat pada apapun yg Dia inginkan dan mengorbankan segala keinginan demi Kecintaan padaNya. Jadi tak perlu lagi retorika diuraikan, "Ridha dg ketetapanNya..?" karena jawabannya adl Haqqul Yakin Ridha.  ’Bila cinta disisimu Maka semua kan jadi enteng Apa yg diatas tanah Hanyalah tanah jua.’ (Imam Syafi’i)

Karena Cinta...

Gambar
  Alhamdulillah ’ala kulli hal.. Dalam Kondisi apapun kita dianjurkan utk bersyukur karena setiap kejadian setiap peristiwa insyaAllah ada hikmahnya.. Hu um.. hanya perkara waktu utk mengetahui hikmah tsb. Ada yg dikaruniakan Allah kemudahan dalam belajarnya.. Ada pula yg agak lama.. Terlepas dari apapun itu, semuanya baik dan indah, insyaAllah.. ^_^ Well.. Pernah keinginannya ga sesuai kenyataan..? Sakitnya tuh disini.. Heu.. Sedih so pasti.. Kecewa ada sikit yeuh.. Ratapan? Ga perlu. Airmata boleh mengalir, hati boleh bersedih tetapi lisan hanya boleh mengeluarkan apa yg Allah ridha.. :) Bagi kita.. Bilamana kita mencintai sesuatu apapun itu tidak boleh melebihi cinta kita kepada Allah. Allah is ONLY One. Baik perasaan kepada pasangan, orang tua, anak, pekerjaan, barang, ataupun amanah tidak boleh menjadikan kita lebih cinta daripada Cinta kepada Allah. Karena jika cinta itu dariNya tentulah berakhir padaNya.. Kemudian saat kecenderungan tak terjewantah dalam kesatuan. M

Cerpen : Siti Faisal

Gambar
"Alhamdulillah...", Lirihku pada embun pagi ini.. Aku tersenyum kecil mentafakuri skenario Ilahi. Sungguh indah, sungguh... Bagaimana tidak, kebahagiaan itu sungguh terjadi. Ya, padaku.. Sebutir bening menetes dari sudut mataku. Betapa malunya Aku, yg hampir jatuh pada su’uzhan tiap kali mengingat kejadian demi kejadian yg lalu.. Meski lisan kututup rapat, tapi Aku tak kuasa menahan luapan airmata dan sedihnya hatiku.. Hanya kerana karunia & rahmat Nya saja, akhirnya Aku bisa melalui semua peristiwa itu dan duduk disini..  Menunduk hikmad, mendengarkan akad yg diucapkan ayah kepada calon suamiku. "Sah.. Alhamdulillah..", secara kompak deru sanak family dan para sahabat yg menyaksikan Akad nikah kami pagi ini. Aku sangat bahagia.. Hingga tak kuasa menahan tangis dan tawa sambil memeluk ibu yg berada lekat disampingku.. Ibu balik memeluk dan menciumku bersama basahnya airmata haru. Tak hentinya lisan kami mengucapkan rasa syukur kepada Kemurahan All