Sebuah Pilihan


Saat kita ingin kuliah memilih sebuah jurusan, kita tlah menentukan sebuah spesifikasi bidang wawasan inti. Saat kita ingin aktif dalam sebuah/beberapa organisasi mahasiswa, kita tlah menentukan sebuah komunitas pembentuk karakter. Saat memilih profesi kerja, kita tlah menentukan gaya hidup apakah halal ataupun haramnya zat yg dimasukkan ke dalam tubuh kita. Saat memilih pasangan hidup, kita tlah menentukan masa depan kita apakah bersama dalam kebaikan ataupun keburukan dengan tanggung jawab terhadap anak yg diemban.

Setiap pilihan-pilihan yang kita tentukan, tidak semua orang harus menyukai dan mengerti. Kadangkala kernyitan dahi adalah suatu keniscayaan. Tidak semua pilihan yg kita tentukn juga harus sejalan dengan kebanyakan orang. Karena sejatinya kita yg akan menjalaninnya maka tak perlu dirisaukan setiap gesekan yg terjadi secara berlebihan.

Seperti makan ayam. Ada yg ga suka makan ayam goreng tapi doyannya sate ayam. Atau ga suka keduanya tapi menikmati nuget ayam. Padahal sama-sama ayam tho, tapi karena proses pengolahannya berbeda, beda pula rasanya.

Bagi segolongan orang,  bekerja pada sebuah perusahaan ataupun pemerintah adalah keniscayaan. Tapi ada pula segolongan yg enggan lalu memilih menjadi pengusaha/wiraswasta. Beda pandangan, beda pula keputusan. Soal income tak jadi beban, karena dimanapun tak ada jaminan. Rezeki itu nisbi karena faktor Ketuhanannya besar. Ada yg bergaji/income besar tapi besar pula pengeluaran hingga akhirnya impas, pendapatan sama dengan pengeluaran. Ada pula yg gaji/income pas-pasan secara nominal tapi semua kebutuhan tercukupi, tak hingar bingar akan kekurangan. Karena nilainya bersifat relatif.

Mirip sebuah kecantikan. bagi sebagian orang cantik itu bila memiliki kulit putih bersih, hidung bangir, tinggi semampai,  dan wangi. Bagi sebagiannya lagi cantik itu bila cerdas, ramah, sederhana nan shalihah. Dan sebagiannya lagi cantik itu bila memiliki kulit eksotik, rambut ikal, dan mapan. Ah terlalu banyak kemungkinan untuk suatu relatifitas.

Demikianlah, apapun keputusan yang diambil akan menentukan kehidupan selanjutnya lengkap bersama resiko yg siap terjadi. Berani.. ? ^_^



Hospital, 30.8.2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faghfirli Yaa Rabb

Al Izzatu Lillahi Wahdah,

Ujian Yang Terjadi Kerana Allah Cintakah..?