Cerpen : Siti Faisal
"Alhamdulillah...", Lirihku pada embun pagi ini.. Aku tersenyum kecil mentafakuri skenario Ilahi. Sungguh indah, sungguh... Bagaimana tidak, kebahagiaan itu sungguh terjadi. Ya, padaku.. Sebutir bening menetes dari sudut mataku. Betapa malunya Aku, yg hampir jatuh pada su’uzhan tiap kali mengingat kejadian demi kejadian yg lalu.. Meski lisan kututup rapat, tapi Aku tak kuasa menahan luapan airmata dan sedihnya hatiku.. Hanya kerana karunia & rahmat Nya saja, akhirnya Aku bisa melalui semua peristiwa itu dan duduk disini.. Menunduk hikmad, mendengarkan akad yg diucapkan ayah kepada calon suamiku. "Sah.. Alhamdulillah..", secara kompak deru sanak family dan para sahabat yg menyaksikan Akad nikah kami pagi ini. Aku sangat bahagia.. Hingga tak kuasa menahan tangis dan tawa sambil memeluk ibu yg berada lekat disampingku.. Ibu balik memeluk dan menciumku bersama basahnya airmata haru. Tak hentinya lisan kami mengucapkan rasa syukur kepada Kemurahan All...